Sabtu, 01 Mei 2010

The Intelligent Investor

Buku the Intelligent Investor ditulis oleh Benjamin Graham, buku tersebut pada tahun 1950 sudah dibaca oleh Warren Buffet pada usia 19 tahun. Warren berpendapat bahwa buku tersebut merupakan buku terbaik tentang investasi yang pernah ditulis.

Menurut Warren untuk menjadi seorang investor yang sukses hanya membutuhkan kerangka kerja intelektual yang kukuh untuk membuat keputusan dan kemampuan menjaga emosi agar tidak menggerogoti kerangka kerja tersebut. Sebuah nasehat yang simpel dan mengandung makna filosophy yang sangat dalam. Karena dalam melakukan trading banyak orang yang berpendapat hal yang paling susah adalah mengontrol emosi.

Besar hasil investasi yang diperoleh dari pasar modal tergantung pada usaha dan kecerdasan yang diterapkan dalam investasi. Sepanjang perjalanan investasi di pasar modal akan ditemui banyak ketidakrasionalan dari pasar modal yang lebih ditentukan oleh perilaku para pelaku pasar. Semakin aneh perilaku pasar maka akan menjadi peluang yang besar bagi investor yang emosinya terkendali.

Menurut Warren keunggulan buku The Intelligent Investor adalah mampu merumuskan struktur dan logika dari suatu aktivitas yang kacau balau dan membingungkan. Semua prinsip-prinsip pemikiran dari Ben tetap handal. Nasehat-nasehat kelayakan investasinya telah dirasakan oleh para investor secara konsisten.

Hal yang menjadi catatan penting bagi Ben adalah cepat atau lambat,semua pasar bullish pasti akan berakhir buruk. Ben belajar masalah ini bukan dari jauh, tetapi dia merasakan sendiri, sebuah pengalaman yang tersarikan. Kalau kita lihat latar belakang Ben yang belajar Bahasa Inggris, Matematika dan filsafat yang menjadikannya seorang investor. Keahlian dari Ben adalah meneliti saham sampai sangat detil dengan cara meneliti laporan-laporan yang tidak banyak diperhatikan orang.

Beberapa hal pemikiran dari Ben tentang saham adalah:
1.Saham merupakan kepentingan kepemilikan dari suatu bisnis yang nyata.
2.Pasar tercipta diantara rasa optimis dan pesimis dari para pelaku.
3.Nilai saham masa depan merupakan fungsi harga saham sekarang.
4.Investor seberapapun hati-hatinya pasti bisa melakukan kesalahan sehingga diperlukan suatu margin pengaman.
5.Rahasia keberhasilan keuangan terletak pada diri sendiri bukan pada orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar